Astragalus
Astragalus termasuk tumbuhan herbal yang berasal dari daerah
belahan bumi utara. Astragalus memiliki nama latin yaitu Astragalus
membranaceus. Tumbuhan ini masuk ke dalam keluarga tumbuhan Fabaceae, yaitu
suku polong-polongan. Yang hampir seluruh bagian tumbuhannya bisa digunakan
manusia. Tumbuhan ini bisa tumbuh sekutar 15 sampai 50 cm. Tumbuhan ini memilki
batang bercabang dan daun yang berbentuk oval.
Astragalus memilki lebih dari 2.000 spesies yang berhasil
teridentifikasi. Di antara banyaknya spesies tersebut, terdapat dua jenis
Astragalus yang umum atau sering diolah menjadi suplemen, yaitu Astragalus
membranaceus dan Astragalus mongholicus. Bagian Astragalus yang dapat
dimanfaatkan untuk dijadikan suplemen yaitu di bagian akarnya. Akarnya dapat
diolah menjadi cairan ekstrak, bubuk, kapsul, maupun teh.
Tumbuhan Astragalus ini juga memilki berbagai macam manfaat
bagi tubuh. Diantaranya yaitu dapat meningkatkan sistem ketahanan tubuh.
Astragalus diyakini dapat meningkatkan produksi sel darah putih yang berfungsi
untuk membunuh bakteri dan virus jahat di dalam tubuh kita. Akar dari
Astragalus diyakini memiliki efek antimikroba untuk mengobati infeksi, seperti
infeksi virus seperti pilek dan infeksi hati.
Yang kedua, Astragalus dapat mengontrol gula darah.
Kandungan didalam Astragalus diyakini dapat mengotrol kadar gula darah pada
pasien tipe 2. Selain itu, Astragalus juga menjadi herbal yang sering
diresepkan dalam manajemen diabetes di Cina. Astragalus juga bisa dijadikan
terapi tambahan untuk mengontrol diabetes.
Yang ketiga, Astragalus dapat memelihara fungsi jantung.
Astragalus dapat berpotensi untuk meningkatkan fungsi jantung pada individu
yang mengalami masalah di organ ini. Astragalus juga diyakini dapat melebarkan
pembuluh darah serta meningkatkan aliran darah yang dipompa dari jantung.
Astragalus diyakini juga dapat mengurangi gejala miokarditis, yaitu suatu kondisi
peradangan pada jantung.
Yang keempat, Astragalus dapat membantu memperbaiki fungsi
ginjal. Dengan meningkatkan aliran darah dan mengontrol penanda spesifik dari
fungsi organ ini, termasuk kadar protein yang ada di dalam urine. Jika kadar
protein dalam urine tinggi, maka ginjal mengalami kerusakan atau tidak
berfungsi dengan normal. Astragalus juga dapat menurunkan resiko infeksi pada
38% pasien penderita sidrom nefrotik, yaitu kumpulan gejala yang menunjukkan
adanya gangguan ginjal.
Selain memiliki manfaat yang berguna untuk tubuh, Astragalus juga memiliki efek samping jika dikonsumsi asal asalan. Efek samping ringan
yang dapat ditimbulkan oleh Astragalus adalah ruam kulit, kulit gatal, hidung
berair, mual, dan diare. Apabila Astragalus diberikan melalui injeksi, maka
akan menimbulkan efek samping yang lebih serius seperti detak jantung tidak
teratur. Selain itu, ada juga kelompok individu yang tidak dianjurkan mengkonsumsi
Astragalus antara lain ibu hamil dan menyusui, individu dengan penyakit
autoimun, dan pasien yang mengkonsumsi obat imunosupresan. Oleh karena itu, sebelum
mengkonsumsi Astragalus sangat dianjurkan untuk konsultasi ke dokter terlebih
dahulu.
Komentar
Posting Komentar